Penangkal Petir Flash Franklin

PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN

Penangkal petir Flash Franklin adalah alat penerima sambaran petir yang berbasis kerja ESE (Early Streamer Emission Lightning Conductor). Dengan sistim kerja mengumpulkan energi awan disaat ada awan energi melintas di area perlindungan, kemudian menjemput kilatan petir dengan mengeluarkan lidah api penuntun keudara (streamer), menangkap dan menyalurkan ke bumi. Meskipun seluruh terminal unit anti petir atau penangkal petir jenis elektrostatis berbasis kerja yaitu ESE (Early Streamer Emission Lightning Conductor), akan tetapi penangkal petir Flash Franklin di rancang khusus untuk digunakan didaerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia.

Proteksi eksternal adalah instalasi dan alat-alat di luar suatu struktur bangunan untuk menangkap dan menghantarkan arus petir ke sistem pembumian (grounding). Dengan kata lain, proteksi eksternal berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik dan arus petir di areal yang telah dipasang sistem proteksi petir. Terminal Udara (Air Termination) adalah bagian sistem proteksi petir eksternal yang di khususkan untuk menangkap sambaran petir, berupa elektroda logam yang dipasang secara tegak maupun mendatar. Penangkal petir atau anti petir di tempatkan sedemikian rupa sehingga mampu menangkap semua sambaran petir tanpa mengenai bagian struktur yang dilindungi.

ESE Terminal adalah Head Unit yang di pasang pada bagian puncak tiang penangkal petir atau anti petir, ESE Terminal bekerja dengan mengeluarkan emisi “upward streamer” dari bumi, makin cepat early streamer di projeksikan ke atas maka akan makin cepat downward leader muatan listrik yang terdapat di dalam awan.

 

KEUNGGULAN PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN :

Anti petir atau penangkal petir Flash Franklin merupakan anti petir atau penangkal petir elektrostatis berbasis kerja ESE yang di rancang khusus untuk daerah tropis seperti halnya di Indonesia. Ada 9 kelebihan anti petir atau penangkal petir Flash Franklin, yaitu :

  1. Lebih Estetik, di rancang oleh ilmuwan petir Indonesia dan Arsitek dari Jerman.
  2. Unit Terminal Kokoh, di rancang agar tidak ada rongga yang menyebabkan masuknya air hujan sebagai penyebab korosi.
  3. Bebas Perawatan, tidak ada Power Supply or Solar Cells, No Radio Aktif, discharge Current 300 kA.
  4. Lebih Praktis, di rancang agar mempermudah kita dalam hal pemasangan di lapangan.
  5. Bahan Baku Berkualitas, bahan dan material untuk memproduksi anti petir atau penangkal petir Flash Franklin adalah bahan dan material pilihan sesuai standar SNI dan IEC.
  6. Lebih Ekonomis, harga kompetitif (bersaing) bahkan jika di bandingkan dengan produk lain bisa lebih murah.
  7. Teknologi Terkini, di rancang khusus untuk daerah tropis yang cocok untuk di pasang di Indonesia dan memiliki radius proteksi 215 Meter.
  8. Produser Terpercaya, perusahaan yang memproduksi anti petir atau penangkal petir Flash Franklin adalah perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman di dukung oleh Laboratorium Tegangan Tinggi HLI (Hamburg Laboratory Inc) dan GEC (Germany Electrotechnical Commission).
  9. Body Utama Terminal Petir, bahan dasar body utama terminal petir Flash Franklin adalah metal anti korosi sehingga lebih kuat dan kokoh terhadap kemungkinan pecah.

 

PERANGKAT PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN :

  1. Main Rod Receiver, adalah batang utama berbentuk runcing terbuat dari logam yang berfungsi sebagai penerima sambaran petir langsung, Pointy Spear ini memiliki kemampuan untuk menerima sambaran petir hingga 300 KA.
  2. Electrodes, perangkat ini memainkan peran yang sangat penting sebagai bilah pemicu untuk mengumpulkan cadangan energi awan dari luar, dan energi tersebut di manfaatkan untuk membangkitkan Early Streamer Emission Lightning Conductor. Bilah pemicu ini aktif bekerja dengan 2 system, pertama-tama menerima dan mengumpulkan energi awan dengan menggunakan system induksi serta sensor, sedangkan yang kedua menggunakan karbon inti mengumpulkan energi awan dari induksi awan tersebut.
  3. Compact Ion Generator, terdiri dari unit kapasitor, ion pembangkit, sensor petir. Ion Generator adalah perangkat kunci anti petir atau penangkal petir Flash Franklin.
  4. Wing Disseminator, bagian ini adalah konduktor di sisi atas untuk menembak ion ke udara.
  5. Connecting Sleeve, adalah perangkat isolator ketika proses instalasi di lapangan.
  6. Connector, adalah perangkat penghubung dengan kabel penghantar.

 

 

 

PERBANDINGAN PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN DENGAN KONVENSIONAL

  • Anti Petir Penangkal Petir Konvensional
    – Membutuhkan volume kabel penghantar yang sangat banyak.
    – Daerah perlindungan terbatas, radius perlindungan hanya 2 meter atau 45 derajat.
    – Cenderung lebih mahal biayanya jika di terapkan pada area perlindungan yang sangat luas.
    – Membutuhkan banyak titik grounding, karena setiap 10 meter panjang areal perlindungan harus 1 titik grounding.
    – Membutuhkan banyak splitzer di atas struktur bangunan sebagai alat penerima sambaran.
    – Cenderung merusak estetika struktur bangunan yang akan di pasang.
    – Bentuk ujung splitzer sangat runcing berbahaya bagi petugas atau pekerja yang bekerja di atap.
  • Anti Petir Penangkal Petir Flash Franklin
    – Tidak banyak membutuhkan material maupun kabel penghantar.
    – Area perlindungan lebih luas antara 50 Meter sampai 215 Meter.
    – Cenderung lebih ekonomis jika diterapkan pada area yang sangat luas.
    – Pada umumnya hanya membutuhkan 1 titik arde atau resistansi < 5 Ohm.
    – Hanya membutuhkan 1 unit terminal untuk radius proteksi tertentu.
    – Perawatan dan pemasangan sangat mudah dan tidak mengganggu estetika.
    – Bertindak sebagai pencegah interferensi perangkat elektronik kita.
    – Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan instalasi.

 

MEKANISME KERJA PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN

Mekanisme Kerja Penangkal Petir Flash Franklin berbasis kerja E.S.E (Early Streamer Emission). Sistem ESE bekerja secara aktif dengan cara mengumpulkan ion dan melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadinya sambaran petir. Pelepasan ion ke udara secara otomatis akan membuat jalur untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung Terminal Petir Flash Franklin ini dari pada areal sekitarnya. Dengan sistem kerja penangkal petir Flash Franklin ini akan meningkatkan areal perlindungan yang lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional. Disaat ada awan mendung melintas di atas bangunan yang dilindungi anti petir atau penangkal petir Flash Franklin. Elektroda terpasang di dalam peralatan akan mengumpulkan dan menyimpan energi dari awan yang bermuatan listrik di dalam kapasitor yang mampu diisi ulang, setelah cukup besar kemudian dikirim ke unit Ion Generator. Ketika banyak energi petir di atmosfer maka awan menginduksi unit Ion Generator. Informasi ini di olah dalam unit Ion Generator untuk di manfaatkan sebagai memicu pelepasan energi. Akibat dari pelepasan energi yang menghentak ini akan menghasilkan lidah api penuntun ke udara (Streamer Leader) melalui Batang Utama penangkal petir Flash Franklin, lidah api penuntun ini yang kemudian di sambut oleh petir. Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat terjadi antara awan dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara awan dan udara, antara awan dengan tanah (bumi).

System ini aktif bekerja, sifatnya menarik petir untuk menyambar pada bagian kepala terminal petir Flash Franklin dengan cara memancarkan ion – ion ke udara. Kerapatan ion makin besar bila jarak ke kepalanya semakin dekat, karena setiap bilah pemicu yang merupakan komponen terminal petir ini aktif mengumpulkan ion di awan. Pemancaran ion dapat menggunakan generator listrik atau batere cadangan (generated ionization) atau secara alamiah (natural ionization). Area perlindungan system ini berupa bola dengan radius proteksi mencapai 215 meter dan radius proteksi ini akan mengecil sejalan dengan bertambahnya waktu. system ini dapat di kenali dari kepalanya yang di kelilingi 3 bilah pembangkit (bilah pemicu) beda tegangan dan di pasang pada tiang tinggi.

 

CONNECTING SLEEVE

Connecting Sleeve penangkal petir adalah alat yang dipasang di suatu instalasi penangkal petir atau anti petir berfungsi sebagai isolator antara terminal petir dengan pipa penyangga, maksudnya ketika sebuah instalasi penangkal petir sudah terpasang dengan baik dan benar, connecting sleeve ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya induksi yang di sebabkan arus petir. Terlebih lagi bila instalasinya berada di atas bangunan yang di dominasi unsur logam, misalnya bangunan dengan atap seng atau logam lainnya.

Meskipun secara teknis bahwasannya connecting sleeve dapat membantu mengurangi induksi karena peranannya sebagai isolator, namun masih ada beberapa ilmuwan yang menyatakan connecting sleeve ini sebagai titik kelemahan sebuah instalasi penangkal petir atau anti petir, karena bila petir menyambar mengenai connecting sleeve tersebut secara langsung maka kemungkinan besar alat tersebut akan hancur dan tiang penyangga penangkal petir akan runtuh. Hal ini tidak akan terjadi bila kualitas connecting sleeve di perhatikan, mulai dari ukuran dan kualitas bahan. Connecting sleeve yang dipasang dengan penangkal petir Flash Franklin sangat terjamin kualitasnya.

 

 

CARA MEMASANG INSTALASI ANTI PETIR ATAU PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN

Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir atau anti petir Flash Franklin sebagai berikut :

  • Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan. Kemudian kita harus melakukan pengukuran resistansi atau tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter, apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil resistansi atau tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahan titik grounding penangkal petir lagi di sebelahnya atau di sekitarnya, dan di pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.
  • Setelah selesai membuat grounding penangkal petir atau anti petir, langkah berikutnya adalah memasang kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain kabel BC (Bare Copper), kabel NYY atau kabel Coaxial. Untuk tempat – tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.
  • Bila kabel penangkal petir atau anti petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya pemasangan head terminal petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur tersebut sampai ke grounding system. Pada saat memasang terminal petir dibutuhkan tiang penyangga minimal 3 Meter.

 

PRINSIP PERLINDUNGAN PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN

Jika kita memperhatikan bahaya yang di akibatkan sambaran petir, maka sistem perlindungan petir harus mampu melindungi struktur bangunan atau fisik maupun melindungi peralatan dari sambaran langsung dengan di pasangnya penangkal petir eksternal (Eksternal Protection) dan sambaran tidak langsung dengan di pasangnya penangkal petir internal (Internal Protection) atau yang sering di sebut surge arrester serta pembuatan grounding system yang memadai sesuai standart yang telah di tentukan. Sampai saat ini belum ada alat atau sistem proteksi petir yang dapat melindungi 100 % dari bahaya sambaran petir, namun usaha perlindungan mutlak dan wajib sangat di perlukan. Selama lebih dari 60 tahun pengembangan dan penelitian di laboratorium dan lapangan terus dilakukan, berdasarkan usaha tersebut suatu rancangan sistem proteksi petir secara terpadu telah di kembangan oleh Flash Franklin Lightning Protection “SEVEN POINT PLAN”.


Tujuan dari 
“SEVEN POINT PLAN” adalah menyiapkan sebuah perlindungan efective dan dapat di andalkan terhadap serangan petir, “Seven Point Plan’ tersebut meliputi :

  1. Menangkap Petir
    Dengan cara menyediakan system penerimaan (Air Terminal Unit) yang dapat dengan cepat menyambut sambaran arus petir, dalam hal ini mampu untuk lebih cepat dari sekelilingnya dan memproteksi secara tepat dengan memperhitungkan besaran petir. Terminal Petir Flash Franklin mampu memberikan solusi sebagai alat penerima sambaran petir karena desainnya dirancang untuk digunakan khusus di daerah tropis.
  2. Menyalurkan Arus Petir
    Sambaran petir yang telah mengenai terminal penangkal petir sebagai alat penerima sambaran akan membawa arus yang sangat tinggi, maka dari itu harus dengan cepat disalurkan ke bumi (grounding) melalui kabel penyalur sesuai standart sehingga tidak terjadi loncatan listrik yang dapat membahayakan struktur bangunan atau membahayakan perangkat yang ada di dalam sebuah bangunan.
  3. Menampung Petir
    Dengan cara membuat grounding system dengan resistansi atau tahanan tanah kurang dari 5 Ohm. Hal ini agar arus petir dapat sepenuhnya diserap oleh tanah tanpa terjadinya step potensial. Bahkan dilapangan saat ini umumnya resistansi atau tahanan tanah untuk instalasi penangkal petir atau anti petir harus dibawah 3 Ohm.
  4. Proteksi Grounding System
    Selain memperhatikan resistansi atau tahanan tanah, material yang digunakan untuk pembuatan grounding juga harus diperhatikan, jangan sampai mudah korosi atau karat, terlebih lagi jika didaerah dengan dengan laut. Untuk menghindari terjadinya loncatan arus petir yang ditimbulkan adanya beda potensial tegangan maka setiap titik grounding harus dilindungi dengan cara integrasi atau bonding system.
  5. Proteksi Petir Jalur Power Listrik
    Proteksi terhadap jalur dari power mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya induksi yang dapat merusak peralatan listrik dan elektronik.
  6. Proteksi Petir Jalur PABX
    Melindungi seluruh jaringan telepon dan signal termasuk pesawat faxsimile dan jaringan data.
  7. Proteksi Petir Jalur Elektronik
    Melindungi seluruh perangkat elektronik seperti CCTV, mesin dll dengan memasang surge arrester.

 

RUMUS RADIUS PROTEKSI PENANGKAL PETIR FLASH FRANKLIN

Didalam teori atau dalam buku tentang penangkal petir ESE (Early Streamer Emission Lightning Conduktor) terminal petir diatur dalam standart NFC 17-102 (dari Perancis) atau UNE 21-186 (dari Spanyol) serta DIN VDE 0800 dan DIN VDE 0845 (dari Jerman).

Luas radius proteksi penangkal petir ditentukan oleh rumusan perhitungan resiko, yaitu dengan memperhatikan faktor resiko sebagaimana dibawah ini :

  • Berapa jumlah hari guruh dilokasi bangunan berada.
  • Bahaya dari bangunan, apakah struktur bangunan tersebut terbuat dari kayu, besi atau beton.
  • Adanya bahan yang mudah terbakar di dalam bangunan tersebut.
  • Bahaya terhadap keselamatan manusia.
  • Berapa tinggi terminal petir terhadap permukaan atau atap bangunan yang akan di proteksi.

Maka dari itu Terminal Petir Elektrostatis yang berasal dari luar negeri (Import) jika di pasang di Indonesia sebetulnya secara teori dalam menentukan radius penangkal petir sudah tidak sesuai lagi dengan jarak radius penangkal petir jika Terminal Petir tersebut di pasang di negara lain, sebab variable dalam rumus radius penangkal petir sudah berbeda dengan negara kita. Penangkal Petir Flash Franklin merupakan penangkal petir elektrostatis yang teknologinya di desain khusus untuk di pergunakan di daerah tropis, sesuai dengan paramater alam yang ada di wilayah Indonesia.

Phone
Call WA